Rabu, 07 Januari 2009

TEKNIK KOMUNIKASI DATA DIGITAL
4.1 TRANSMISI ASYNCHRONOUS DAN SYNCHRONOUS
Data ditransfer melalui path komunikasi tunggal pada transmisi data secara serial
dimana tiap elemen pensinyalan dapat berupa :
· kurang dari 1 bit : misalnya dengan pengkodean Manchester
· 1 bit : NRZ-L dan FSK adalah contoh-contoh analog dan digital
· lebih dari 1 bit : QPSK sebagai contohnya.
Dalam bahasan ini, kita menganggap satu bit per elemen pensinyalan kecuali jika
keadaan sebaliknya.
Synchronisasi adalah salah satu tugas utama dari komunikasi data. Suatu transmitter
mengirim message 1 bit pada suatu waktu melalui suatu medium ke receiver.
Receiver harus mengenal awal dan akhir dari blok-blok bit dan juga harus mengetahui
durasi dari tiap bit sehingga dapat men-sampel line tersebut dengan timing yang tepat
untuk membaca tiap bit. Misalkan pengirim (sender) mentransmisi sejumlah bit-bit
data. Pengirim mempunyai suatu clock yang mempengaruhi timing dari transmisi bitbit.
Sebagai contoh, jika data ditransmisi dengan 10000 bits per second (bps),
kemudian 1 bit akan ditransmisi setiap 1/10000 = 0,1 millisecond (ms), sebagai yang
diukur oleh clock pengirim. Maka, receiver akan menentukan waktu yang cocok
untuk sampel-sampelnya pada interval dari 1 bit time. Pada contoh ini, pen-samplingan
akan terjadi sekali setiap 0,1 ms. Jika waktu pen-sampling-an berdasarkan pada
clocknya sendiri, maka akan timbul masalah jika clock-clock transmitter dan reciver
tidak disamakan dengan tepat. Jika ada perbedaan 1 persen (clock receiver 1 persen
lebih cepat atau lebih lambat daripada clock transmitter), maka pen-sampling-an
pertama 0,001 ms meleset dari tengah bit (tengah bit adalah 0,05 ms dari awal dan
akhir bit). Setelah sampel-sampel mencapai 50 atau lebih, receiver akan error karena
pen-sampling-annya dalam bit time yang salah (50 x 0,001 = 0,05 ms). Untuk
perbedaan timing yang kecil, error akan terjadi kemudian, tetapi kemudian receiver
akan keluar dari step transmitter jika transmitter mengirim aliran bit yang panjang dan
jika tidak ada langkah-langkah yang men-synchron-kan transmitter dan receiver.
TRANSMISI ASYNCHRONOUS
Strategi dari metode ini yaitu mencegah problem timing dengan tidak mengirim aliran
bit panjang yang tidak putus -putusnya. Melainkan data ditransmisi per karakter pada
suatu waktu, dimana tiap karakter adalah 5 sampai 8 bit panjangnya. Timing atau
synchronisasi harus dipertahankan antara tiap karakter; receiver mempunyai
kesempatan untuk men-synchron-kan awal dari tiap karakter baru.

Tidak ada komentar:

Template by:
Free Blog Templates